Sejarah Pempek: Dari Tradisi Palembang hingga Seluruh Nusantara

Pempek berasal dari Palembang, Sumatera Selatan, dan telah menjadi simbol kuliner daerah tersebut. Login Trisula88 Pada abad ke-16, masyarakat pesisir Palembang sering menangkap ikan dalam jumlah besar. Untuk menghindari pembusukan, mereka mulai mengolah ikan menjadi berbagai makanan tahan lama.

Seorang perantau Tionghoa berinisiatif mencampur daging ikan giling dengan tepung sagu, air, dan garam. Ia lalu membentuk adonan menjadi bulatan, merebusnya, dan menghidangkannya bersama kuah khas yang bercita rasa asam, manis, dan pedas. Warga setempat menyebutnya “apek,” dan dari situlah kata “pempek” diyakini berasal.

Perkembangan Bahan dan Jenis Pempek

Awalnya, pembuat pempek hanya menggunakan ikan belida. Namun, seiring waktu, populasi ikan belida menyusut dan harganya melambung. Warga pun beralih menggunakan ikan tenggiri, gabus, atau jenis ikan laut lainnya yang lebih mudah ditemukan.

Jenis pempek pun berkembang. Kini, kita mengenal berbagai variasi seperti:

  • Pempek Kapal Selam (berisi telur)

  • Pempek Lenjer (bentuk panjang)

  • Pempek Adaan (bulat dan digoreng)

  • Pempek Kulit (menggunakan kulit ikan)

Inovasi ini menunjukkan betapa fleksibelnya resep dasar pempek dan tingginya kreativitas para pembuatnya.

Rahasia Lezatnya Terletak pada Kuah Cuko

Kuah cuko menjadi unsur penting dalam sajian pempek. Rasa khasnya berasal dari perpaduan gula merah, bawang putih, cabai rawit, dan cuka. Beberapa pembuat juga menambahkan ebi untuk memperkaya aroma.

Masyarakat Palembang sangat menjaga resep cuko. Mereka percaya, kuah yang tepat akan menyempurnakan cita rasa pempek. Oleh karena itu, banyak orang rela belajar langsung dari pembuat asli demi menghasilkan cuko yang autentik.

Penyebaran ke Seluruh Nusantara

Pempek mulai menyebar ke luar Palembang seiring banyaknya warga yang merantau dan membuka usaha makanan. Para perantau ini membawa resep keluarga dan memperkenalkan pempek ke berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Makassar.

Kini, pempek tidak hanya dijual di warung kaki lima. Restoran modern, pusat oleh-oleh, dan layanan pesan antar juga menjajakan makanan ini. Bahkan, banyak produsen menjual pempek beku agar konsumen bisa menikmatinya kapan saja.

Pempek sebagai Warisan Budaya

Lebih dari sekadar makanan, pempek mencerminkan sejarah dan identitas budaya Palembang. Generasi muda pun mulai melestarikan resep ini sambil menciptakan variasi baru, seperti pempek keju atau pempek panggang.

Dengan cita rasa unik dan daya adaptasi tinggi, pempek berhasil menembus selera nasional. Kisahnya yang berakar dari kreativitas lokal kini menjadi bagian dari kekayaan kuliner Indonesia yang patut dibanggakan.

By admin